MAKALAH
TARI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
“TARI JARANAN”
DISUSUN OLEH:
1.
MONIKA (2525140417)
2.
MIRA DWI
CAHYA INDIANA (2525148789)
PENDIDIKAN SENI TARI
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan kasih-Nya kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang bertemakan “Menganalisis data perkembangan
dan proses mengajar tari pada anak usia dini”. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Tari Pendidikan Anak Usia
Dini.
Proses
penyusunan makalah ini melibatkan banyak pihak yang terkait. Untuk itu, kami
mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan yang diberikan dengan tulus.
Semoga kebaikan mereka dibalas oleh
Tuhan Yang Maha Esa. Kami berharap karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca pada
khususnya dan masyarakat luas.
Jakarta, 23
Mei 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar
..........................................................................................................................1
Daftar isi
.......................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
............................................................................................3
B. Rumusan masalah
.......................................................................................................5
C. Tujuan
………...................................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN
A. TATA PENTAS TARI PAUD
1. Tema ………………………………………………………..........................................6
2. Judul …………………………………………………………………….......................6
3. Sinopsis ……………………………………………………………………………....6
4. Naskah Tari …………………………………………………………………………6
5. Tata busana………………………………………………………………………….6
6. Tata rias……………………………………………………………………………….7
7. Propertis dan aksesoris………………………………………………………...7
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
……..........................................................................................................9
B. Saran …….......................................................................................................................9
LAMPIRAN
A. Biodata
Anak………………………………………………………………………….11
B. Aspek- aspek
perkembangan anak…………………………………………..11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seni untuk anak-anak berbeda dengan
seni untuk orang dewasa karena karakter fisik maupun mentalnya berbeda. Hal ini
sangat penting diperhatikan khusunya dalam melakukan pengajaran terhadap anak
didik. Fungsi seni dalam pendidikan berbeda dengan fungsi seni dalam kerja
profesiona. Seni untuk pendidikan difungsikan sebagai media untuk memenuhi
fungsi perkembangan anak, baik fisik maupun mental. Sedang seni dalam kerja
professional difungsikan untuk meningkatkan kemampuan bidang keahliannya secara
professional.
Di Taman Kanak-kanak kompetensi
keterampilan lebih difokuskan pada pengalaman eksplorasi untuk melatih
kemampuan sensorik dan motorik, bukan menjadikan anak mahir atau ahli.
Sedangkan kreativitas di sini meliputi ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik yang terlihat dari produk atau hasil karya dan proses dalam
bersibuk diri secara kreatif (Semiawan, Munandar, 1990: 10).
Selama
ini pembelajaran tari tradisional lebih diberikan melalui pola-pola baku
sehingga siswa hanya meniru tarian dari guru saja tanpa sedikit pun siswa dapat
mengeluarkan ide-ide kreatifitasnya atau tarian yang diberikan oleh guru tidak
sesuai dengan usianya, sehingga hal tersebut membuat anak cenderung lebih
pasif, lebih egois dan tidak kreatif,serta kurang percaya diri dalam
berekspresi. Padahal tari adalah sebagai salah satu bentuk aktifitas yang dapat
dilakukan anak untuk menyalurkan energinya dan itu membuat anak cenderung pasif
dan lebih egois karena biasanya siswa yang cenderung pandai menari akan selalu
berdiri didepan dan menjadi guide untuk teman-temannya. Persoalan yang terkait
dengan belajar inilah yang menjadi penyebab sulitnya menuntaskan strategi
belajar tari disekolah. Mata rantai pelestarian budaya tari disekolah pada
umumnya anak-anak belajar tari tradisional, adapun tari-tarian tersebut adalah
tari kijang, tari merak, bermacam-macam tari Bali, tari rakyat, bahkan sampai
ibingan pencak silat. Pendidikan tarian tradisonal ini diajarkan karena
memiliki patokan gerak dasar baku atau standar ukur tari sebagai salah satu
unsur terpenting.
Selain
itu tari juga digunakan sebagai media atau cara anak belajar mengenal sesuatu
hal seperti tumbuhan, profesi, buah, kegiatan –kegiatan memanen, atau
benda-benda lainnya. Sementara tari dalam pendidikan menekankan kreativitas dan
kebebasan ekspresi (Kraus, 1969). Eksplorasi merupakan suatu persyaratan yang
penting, hal ini dapat diwujudkan dengan adanya kumunikasi yang aman antara
guru dan siswa. Kenyamanan psikologis siswa juga penting untuk menumbuhkan
tindakan kreatif.
Pendidikan
seni kreatif berperan mengembangkan kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan
emosional (EQ), kecerdasan kreativitas (CQ), kecerdasan spiritual (SQ) dan
multi-intelegensi (MI). Peran guru adalah menstimulus siswa agar dapat
menuangkan serta mengembangkan ekspresi gerak yang kreatif baik secara
individual maupun kelompok. Ide atau gagasan siswa biasanya orisinal, misalnya
siswa dapat distimulus untuk memberikan contoh dan ide gerak tentang bagaimana
kelompok binatang menghisap madu, atau seekor kupu-kupu hinggap di bunga,
bagaimana gerak bebek berenang di kolam. Guru adalah sebagai fasilitator, maka
biarkan siswa membivisualisasikan semua gerakan yang diinginkannya, selanjutnya
guru dapat memilih gerakan mana yang penting dan mana yang tidak.
Mengembangkan
imajinasi yang penuh ilham merupakan oksigennya kreativitas yang menghembuskan
warna kehidupan, menambah elemen kegembiraan. Oleh karena itu ketika menari,
siswa harus dalam keadaan gembira sehingga gerak tarian yang muncul akan
terlihat luwes dan sesuai keinginan. Gladys Andrews Fleming (1976) berpendapat
bahwa melalui bergerak dalam menari, sesuai dengan tingkat pemahaman siswa itu
sendiri.
Imajinasi setiap siswa tentu tidak akan sama dengan siswa lain bapalagi dengan guru tarinya. Setiap penari bisa saja mengekspresikan gerakan yang ia lakukan seperti meniru gerak binatang, kodok meloncat, burung terbang, ikan berenang, atau ia merasa memainkan peran seorang peri dengan tongkat ajaibnya, menirukan gerakan pohon melambai, gerak di luar dugaan, muncul berdasarkan daya imajinasinya dan kita sebagai seorang guru harus mendorongnya agar lebih banyak lagi yang dapat memberikan kebebasan atas pengembangan ide dan kreativitas anak.
Imajinasi setiap siswa tentu tidak akan sama dengan siswa lain bapalagi dengan guru tarinya. Setiap penari bisa saja mengekspresikan gerakan yang ia lakukan seperti meniru gerak binatang, kodok meloncat, burung terbang, ikan berenang, atau ia merasa memainkan peran seorang peri dengan tongkat ajaibnya, menirukan gerakan pohon melambai, gerak di luar dugaan, muncul berdasarkan daya imajinasinya dan kita sebagai seorang guru harus mendorongnya agar lebih banyak lagi yang dapat memberikan kebebasan atas pengembangan ide dan kreativitas anak.
B.
Rumusan Masalah
1. Aspek Perkembangan pada Anak Didik?
2. Bagaimana respon anak terhadap suatu hal baru seperti
gerakan?
3. Seberapa cepat anak dalam menangkap setiap respon yang
diberikan oleh pengajar?
C.
Tujuan
1.
Dapat menjadi bahan
Pengetahuan kami sebagai pengajar dalam melihat aspek-aspek perkembangan pada
anak didik usia dini.
2.
Melatih kemampuan sensorik dan
motorik pada anak didik.
3.
Tari dijadikan media untuk
memenuhi fungsi perkembangan anak, baik fisik maupun mental.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tema
Tarian ini bertema tentang
kuda. Tema ini memiliki arti bahwa
tarian ini menceritakan tentang kehidupan seorang yang mengendarai kuda. Dalam
tarian ini, gerakan binatang difokuskan seperti seseorang yang sedang
mengendari kuda. Menggambarkan tentang bagaimana seseorang para pemilik kuda
ini mengendarai kuda yang ditumpanginya dengan gerakan seperti loncat-loncat dan
njot-jotan dan berlari-lari kecil.
2. Judul
JARANAN
3. Sinopsis
menceritakan tentang 4 pria dan 1 anak perempuan yang memiliki kuda dan mengedarainya mengitari kota-kota yang disekelilingnya dengan rasa bahagia dan menyenangkan.
menceritakan tentang 4 pria dan 1 anak perempuan yang memiliki kuda dan mengedarainya mengitari kota-kota yang disekelilingnya dengan rasa bahagia dan menyenangkan.
4. Naskah Tari Naskah Tari
Ø Adegan 1
5 orang anak memasuki arena
pementasan dengan gerakan seperti berlari kecil dengan mengangkat kakinya silih
bergantian dengan memegang kuda
No.
|
Nama Gerak
|
Gambar
|
Pola Lantai
|
1.
|
Berlari kecil
|
|
|
Ø Adegan 2
Sampai arena pentas
anak-anak melakukan gerakan mengangkat setengah kaki seperti halnya berjalan di
tempat
No.
|
Nama Gerak
|
Gambar
|
Pola Lantai
|
2.
|
Mengangkat kaki bergantian
|
|
|
Ø Adegan 3
Kemudian dilanjut dengan
gerakan berputar atau melingkar-lingkar
No.
|
Nama Gerak
|
Gambar
|
Pola Lantai
|
3.
|
Meloncat
|
|
|
Ø Adegan 4
Menggerakan kaki ke kanan
dan ke kiri sambil menggenggam dua buah wortel pada tangan kanan dan tangan
kiri.
No.
|
Nama Gerak
|
Gambar
|
Pola Lantai
|
4.
|
berputar
|
|
|
Ø Adegan 5
Adegan menaiki kuda masuk
dari sudut kiri sambil meloncat dan menggerakan badan ke samping kanan dan kiri
selayaknya sedang mengendarai kuda.
No.
|
Nama Gerak
|
Gambar
|
Pola Lantai
|
5.
|
Kumpul dan bubar jalan
|
|
|
5. Tata
Busana
Karena tari kuda lumping adalah
tarian kreasi. Namun pada umumnya tata busana terkesan modern yang merupakan
kombinasi warna hitam dan merah.
Busana yang dikenakan penari
dalam pagelaran tari jaranan adalah layaknya seperti penari- penari kuda
lumping yang biasanya
Contoh busana tarian garuda
nusantara :
a) manset hitam lengan
panjang
b)
rompi berwarna merah
c)
celana hitam berukuran 3/4
6.
Tata
Rias
Ciri-ciri tata rias tari
kreasi mengeksplorasikan paduan-paduan warna yang tidak terlalu kontras dan
mencolok. Pada tari ini, dipakaikan alis tebal dan bini berbentuk belah ketupat
dikening make up dipakai sedikit tidak terlalu tebal, sedangkan lipstick berwarna
merah.
7.
Properti dan Aksesoris
Properti
dan aksesoris yang digunakan oleh penari, pada umumnya :
a. Kuda
lumping .
b. Ikat
kepala
c. Gelang
tangan
d. Kalung
e. Jengger
untu di telinga
8.
Iringan
Musik
Musik yang digunakan untuk mengiri tari jaranan ini adalah gabungan dari bebrapa instrument dan lagu-lagu daerah seperti bunyi suara sepatu kuda (kuda berlari), suara kuda, lagu daerah yang berjudul kuda lumping, dan lagu jaranan.
Musik yang digunakan untuk mengiri tari jaranan ini adalah gabungan dari bebrapa instrument dan lagu-lagu daerah seperti bunyi suara sepatu kuda (kuda berlari), suara kuda, lagu daerah yang berjudul kuda lumping, dan lagu jaranan.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dalam
pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini kami dapat melihat aspek-aspek
perkembangan pada anak, baik dalam segi psikis maupun psikologis. Setiap anak
memiliki kecerdasan yang berbeda dan setiap anak memiliki intelektual, bahasa,
sikap , social , bakat , kreativitas, minat , sikap , emosi , perasan yang
berbeda satu dengan yang lain terhadap lingkungan. Peran kami sebagai pendidik
yang harus mampu menanganin setiap perbedaan individu satu dengan yang lainnya.
Dalam penggarapan tari yang bertemakan binatang ini sesuai dengan Tema, Judul,
Sinopsis, Naskah Tari kami sudah dapat melihat perkembang anak berdasarkan
aspek-aspek perkembangan manusia khususnya pada anak usia dini.
B.
PESAN
dan SARAN
Setelah
mempelajari dan terjun langsung ke lapangan pesan kami sebagai calon pendidik
kelak jadilah calon pendidik yang siap untuk mengajarkan penerus bangsa dengan
memahami setiap karaktek anak didik, karna anak didik memiliki kecerdasan yang
berbeda-beda jadilah pendidik yang memahami kecerdasan anak kemudian mampu
menjadi sumber motivasi dan dorongan terhadap anak didik agar lebih maju
kedepan. Saran kami terus lakukan kerja lapangan dengan mengamati obyek/murid
secara langsung, karna dengan mengamati obyek/murid secara langsung dapat
membuat kita lebih mengerti dan paham untuk mengatasi persoalan anak didik yang
akan kita ajar kelak.
LAMPIRAN
A. BIODATA
ANAK
1. Nama
Lengkap : MUHAMMAD
FAKHRI RAHMADANI
Nama
Panggilan : Fakhri
Tempat,Tanggal
Lahir : Jakarta, 19 Oktober 2009
Agama
: Islam
Alamat : GG. Kana
RT. 008/015 No. 30 Kel. Pisangan Timur, kec. Pulo Gadung-Jakarta Timur
Berat
Badan : 16 kg
Tinggi
Badan :
100 cm
2. Nama
Lengkap : MILAN
GHIFARI RIDDO
Nama
Panggilan : Milan
Tempat,
Tanggal lahir : Jakarta, 22 Februari
2010
Agama :
Islam
Alamat : Jl.
Pemuda IV RT. 11/ RW. 03 No. 4 Rawamangun- Jakarta Timur
Berat
Badan : 17 kg
Tinggi
Badan : -
3. Nama
lengkap : ZAHRA AMELIA
Nama
Panggilan : Zahra
Tempat,
tanggal lahir : Jakarta, 30
Desember 2010
Agama
: Islam
Alamat : Jl.
Rawamangun Selatan RT. 05/ RW. 015 Pisangan Timur- Jakarta Timur
Berat
Badan : -
Tinggi
Badan : -
4. Nama
Lengkap : ABD ROHMAN
Nama
Panggilan : Rohman
Tempat,
Tanggal lahir : Bangkalan, 06
April 2010
Agama
: Islam
Alamat
Rumah : GG. Kana RT.
009/ RW. 015
Berat
Badan : 15 kg
Tinggi
Badan : 103 cm
5. Nama
Lengkap : DMATTEO
KHAIREL ADHA
Nama
Panggilan : Teo
Tempat,
Tanggal Lahir : Jakarta, 29
November 2009
Agama :
Islam
Alamat
Rumah : Jl. Gading
Raya 1 RT. 009/ RW. 014 No. 02B
Berat
Badan : 31 kg
Tinggi
Badan : 115 cm
B.
ASPEK-ASPEK
PERKEMBANGAN ANAK SELAMA PROSES PENGAJARAN.
·
MUHAMMAD
FAKHRI RAHMADANI
No.
|
Pertemuan
|
Hari,Tanggal
|
Aspek-Aspek
Perkembangan pada Anak
|
1.
|
Pertama
|
Senin, 27 April 2015
|
Perkenalan pertama Fakhri memiliki fisik dari segi anatomis dan
fisiologis seperti anak seusianya. Perkembangan intelektualnya belum terlihat
namun dari segi sosialnya sangat tinggi karna saat baru saja mengenal kita
sebagai orang baru anak ini mampu untuk bersosialisasi dengan kita walaupun
dalam tingkah laku mereka terlalu aktif. Kadangpun mereka mencari perhatian. Dari
segi bahasanya merupakan anak yang terbilang bagus dalam berbahasa karnanya sering berbicara dan masuk akal
tidak hanya diam. Emosi dan Perasaan yang terlihat sangat bahagia dan
bersemangat untuk belajar menari dan memiliki motivasi untuk segera bisa
menari walaupun kita awal pertama hanya perkenalan saja. namun kita belum
melihat bagaimana bakat dan kreativitas dalam menari karna pertemuan pertama
kita hanya saja berkenalan kepada guru dan anak murid.
|
2.
|
Kedua
|
Selasa, 29 April 2015
|
Di pertemuan keduanya fakhri terlihat
sangat antusias terhadap stimulasi gerakan yang sudah di berikan, kami
berusaha memberikan stimulasi dan penjelasan apa itu kuda cara kuda berlari
dan seterusnya, ia pun mampu bergerak sesuai keinginanya. Mereka melakukan
gerakan bebas sesuka hati mereka.
|
3.
|
Ketiga
|
Jumat, 1 Mei 2015
|
Pada pertemuan ketiga kita mencoba
pendekatan dengan memberi hadiah untuk mereka yang menari dengan semangat.
Kami mencoba memberi mereka makanan yang anak-anak sukai seperti coklat dan
susu, hal ini dilakukan agar mereka lebih antusias dalam bergerak. Dan pada
pertemuan ini kami mencoba memperlihatkan sebuah video tarian kepada mereka,
hal ini dilakukan agar kami dapat melihat gerakan alami dari anak-anak
setelah melihat video. Dan di pertemuan ini fakhri terlihat aktif dan mencoba
menirukan masing-masing gaya bedasarkan video yang mereka lihat dengan cukup
baik.
|
4.
|
Keempat
|
Senin, 4 Mei 2015
|
Pada hari keempat kita datang kembali
dengan membawa makanan berupa coklat lagi. Antusias fakhri masih sama seperti
pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan keempat ini sudah terlihat beberapa
perubahan aspek perkembangan yang terlihat pada diri Fakhri. Dan pada hari
keempat ini kita mulai merangsang anak dengan lagu yang akan diputar. Fakhri
dapat menstimulus lagu dengan baik namun dalam implementasi kegerakan Fakhri
masih terlihat bingung sekali namun kita masih mewajarkan.
|
5.
|
Kelima
|
Jumat, 06 Mei 2015
|
Pada hari kelima kami mencoba membuat
gerakan berdasarkan apa yang mereka lakukan, awalnya fakhri bingung dan agak
sulit mengaturnya karena fakhri lebih suka menari sendiri-sendiri.
|
6.
|
Keenam
|
Jumat, 08 Mei 2015
|
Pada pertemuan keenam kami meneruskan
apa yang kami ajarkan agar mereka terbiasa, di hari keenam ini fakhri sudah
bisa menerima gerakan yang diajarkan. Kemudian ia sudah bisa menerima meski
masih lebih banyak bermain.
|
7.
|
Ketujuh
|
senin, 11 Mei 2015
|
Pada pertemuan ketujuh kami
memberikan pola lantai pada tarian mereka yaitu berputar-putar. Respon yang
di berikan fakhri sangat baik sedikit demi sedikit ia mulai mau mengikuti
pola lantai .
|
8.
|
Kedelapan
|
Rabu, 13 Mei 2015
|
Mencoba tarian dengan property kuda
|
9.
|
Kesembilan
|
Kamis, 14 Mei 2015
|
Melakukan Simulasi tampil
seperti hari H
|
10.
|
Kesepuluh
|
Jumat, 22 Mei 2015
|
Melakukan Simulasi tampil
seperti hari H
|
· MILAN
GHIFARI RIDDO
No.
|
Pertemuan
|
Hari,Tanggal
|
Aspek-Aspek
Perkembangan pada Anak
|
1.
|
Pertama
|
Senin, 27 April 2015
|
Perkenalan pertama Milan memiliki fisik dari segi anatomis dan
fisiologis seperti anak seusianya. Perkembangan intelektualnya belum terlihat
namun dari segi sosialnya sangat tinggi karna saat baru saja mengenal kita
sebagai orang baru anak ini mampu untuk bersosialisasi dengan kita walaupun
dalam tingkah laku mereka terlalu aktif. Kadangpun mereka mencari perhatian.
Dari segi bahasanya merupakan anak yang terbilang bagus dalam berbahasa karnanya sering berbicara dan masuk akal
tidak hanya diam. Emosi dan Perasaan yang terlihat sangat bahagia dan
bersemangat untuk belajar menari dan memiliki motivasi untuk segera bisa
menari walaupun kita awal pertama hanya perkenalan saja. namun kita belum
melihat bagaimana bakat dan kreativitas dalam menari karna pertemuan pertama
kita hanya saja berkenalan kepada guru dan anak murid.
|
2.
|
Kedua
|
Selasa, 29 April 2015
|
Di pertemuan keduanya Milan terlihat
sangat antusias terhadap stimulasi gerakan yang sudah di berikan, kami
berusaha memberikan stimulasi dan penjelasan apa itu kuda cara kuda berlari
dan seterusnya, ia pun mampu bergerak sesuai keinginanya. Mereka melakukan
gerakan bebas sesuka hati mereka.
|
3.
|
Ketiga
|
Jumat, 1 Mei 2015
|
Pada pertemuan ketiga kita mencoba
pendekatan dengan memberi hadiah untuk mereka yang menari dengan semangat.
Kami mencoba memberi mereka makanan yang anak-anak sukai seperti coklat dan
susu, hal ini dilakukan agar mereka lebih antusias dalam bergerak. Dan pada
pertemuan ini kami mencoba memperlihatkan sebuah video tarian kepada mereka,
hal ini dilakukan agar kami dapat melihat gerakan alami dari anak-anak
setelah melihat video. Dan di pertemuan ini milan terlihat aktif dan mencoba
menirukan masing-masing gaya bedasarkan video yang mereka lihat, awalnya
Milan agak sedikit malu, tetapi kemudian menirukan dengan baik.
|
4.
|
Keempat
|
Senin, 4 Mei 2015
|
Pada hari keempat kita datang kembali
dengan membawa makanan berupa coklat lagi. Antusias milan masih sama seperti
pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan keempat ini sudah terlihat beberapa
perubahan aspek perkembangan yang terlihat pada diri Milan. Dan pada hari
keempat ini kita mulai merangsang anak dengan lagu yang akan diputar. Milan
dapat menstimulus lagu dengan baik namun dalam implementasi kegerakan Milan
masih terlihat bingung sekali namun kita masih mewajarkan.
|
5.
|
Kelima
|
Jumat, 06 Mei 2015
|
Pada hari kelima kami mencoba membuat
gerakan berdasarkan apa yang mereka lakukan, awalnya Milan bingung dan agak
sulit mengaturnya karena Milan lebih suka bermain-main dn berlarian kesana-kesini.
|
6.
|
Keenam
|
Jumat, 08 Mei 2015
|
Pada pertemuan keenam kami meneruskan
apa yang kami ajarkan agar mereka terbiasa, di hari keenam ini Milan sudah
bisa menerima gerakan yang diajarkan. Kemudian ia sudah bisa menerima meski
masih lebih banyak bermain.
|
7.
|
Ketujuh
|
senin, 11 Mei 2015
|
Pada pertemuan ketujuh kami
memberikan pola lantai pada tarian mereka yaitu berputar-putar. Respon yang
di berikan Milan sangat baik sedikit demi sedikit ia mulai mau mengikuti pola
lantai .
|
8.
|
Kedelapan
|
Rabu, 13 Mei 2015
|
Mencoba tarian dengan property kuda
|
9.
|
Kesembilan
|
Kamis, 14 Mei 2015
|
Melakukan Simulasi tampil
seperti hari H
|
10.
|
Kesepuluh
|
Jumat, 22 Mei 2015
|
Melakukan Simulasi tampil
seperti hari H
|
·
ZAHRA AMELIA
No.
|
Pertemuan
|
Hari,Tanggal
|
Aspek-Aspek
Perkembangan pada Anak
|
1.
|
Pertama
|
Senin, 27 April 2015
|
Perkenalan pertama Zahra memiliki fisik dari segi anatomis dan
fisiologis seperti anak seusianya. Perkembangan intelektualnya belum terlihat
namun dari segi sosialnya sangat tinggi karna saat baru saja mengenal kita
sebagai orang baru anak ini mampu untuk bersosialisasi dengan kita walaupun
dalam tingkah laku mereka terlalu aktif. Kadangpun mereka mencari perhatian
dengan duduk di pangkuan kami. Dari segi bahasanya merupakan anak yang
terbilang bagus dalam berbahasa
karnanya sering berbicara dan masuk akal tidak hanya diam. Emosi dan
Perasaan yang terlihat sangat bahagia dan bersemangat untuk belajar menari
dan memiliki motivasi untuk segera bisa menari walaupun kita awal pertama
hanya perkenalan saja. namun kita belum melihat bagaimana bakat dan
kreativitas dalam menari karna pertemuan pertama kita hanya saja berkenalan
kepada guru dan anak murid.
|
2.
|
Kedua
|
Selasa, 29 April 2015
|
Di pertemuan keduanya Zahra terlihat
sangat antusias terhadap stimulasi gerakan yang sudah di berikan, kami
berusaha memberikan stimulasi dan penjelasan apa itu kuda cara kuda berlari
dan seterusnya, ia pun mampu bergerak sesuai keinginanya. Mereka melakukan
gerakan bebas sesuka hati mereka.
|
3.
|
Ketiga
|
Jumat, 1 Mei 2015
|
Pada pertemuan ketiga kita mencoba
pendekatan dengan memberi hadiah untuk mereka yang menari dengan semangat.
Kami mencoba memberi mereka makanan yang anak-anak sukai seperti coklat dan
susu, hal ini dilakukan agar mereka lebih antusias dalam bergerak. Dan pada
pertemuan ini kami mencoba memperlihatkan sebuah video tarian kepada mereka,
hal ini dilakukan agar kami dapat melihat gerakan alami dari anak-anak
setelah melihat video. Dan di pertemuan ini milan terlihat aktif dan mencoba
menirukan masing-masing gaya bedasarkan video yang mereka lihat, awalnya
Zahra agak sedikit malu, tetapi kemudian menirukan dengan baik.
|
4.
|
Keempat
|
Senin, 4 Mei 2015
|
Pada hari keempat kita datang kembali
dengan membawa makanan berupa coklat lagi. Antusias milan masih sama seperti
pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan keempat ini sudah terlihat beberapa
perubahan aspek perkembangan yang terlihat pada diri Zahra. Dan pada hari
keempat ini kita mulai merangsang anak dengan lagu yang akan diputar. Milan
dapat menstimulus lagu dengan baik namun dalam implementasi kegerakan Zahra
masih terlihat bingung sekali namun kita masih mewajarkan.
|
5.
|
Kelima
|
Jumat, 06 Mei 2015
|
Pada hari kelima kami mencoba membuat
gerakan berdasarkan apa yang mereka lakukan, awalnya Zahra bingung dan agak
sulit mengaturnya karena Zahra lebih suka bermain-main dan berlarian
kesana-kesini.
|
6.
|
Keenam
|
Jumat, 08 Mei 2015
|
Pada pertemuan keenam kami meneruskan
apa yang kami ajarkan agar mereka terbiasa, di hari keenam ini Zahra sudah bisa menerima gerakan yang
diajarkan. Kemudian ia sudah bisa menerima meski masih lebih banyak bermain.
|
7.
|
Ketujuh
|
senin, 11 Mei 2015
|
Pada pertemuan ketujuh kami
memberikan pola lantai pada tarian mereka yaitu berputar-putar. Respon yang
di berikan Zahra sangat baik sedikit demi sedikit ia mulai mau mengikuti pola
lantai .
|
8.
|
Kedelapan
|
Rabu, 13 Mei 2015
|
Mencoba tarian dengan property kuda
|
9.
|
Kesembilan
|
Kamis, 14 Mei 2015
|
Melakukan Simulasi tampil
seperti hari H
|
10.
|
Kesepuluh
|
Jumat, 22 Mei 2015
|
Melakukan Simulasi tampil
seperti hari H
|
·
ABD
ROHMAN
No.
|
Pertemuan
|
Hari,Tanggal
|
Aspek-Aspek
Perkembangan pada Anak
|
1.
|
Pertama
|
Senin, 27 April 2015
|
Perkenalan pertama Rohman memiliki fisik dari segi anatomis dan
fisiologis seperti anak seusianya. Perkembangan intelektualnya belum terlihat
namun dari segi sosialnya sangat tinggi karna saat baru saja mengenal kita
sebagai orang baru anak ini mampu untuk bersosialisasi dengan kita walaupun
dalam tingkah laku mereka terlalu aktif. Kadangpun mereka mencari perhatian
dengan duduk di pangkuan kami. Dari segi bahasanya merupakan anak yang
terbilang bagus dalam berbahasa
karnanya sering berbicara dan masuk akal tidak hanya diam. Emosi dan
Perasaan yang terlihat sangat bahagia dan bersemangat untuk belajar menari
dan memiliki motivasi untuk segera bisa menari walaupun kita awal pertama
hanya perkenalan saja. namun kita belum melihat bagaimana bakat dan
kreativitas dalam menari karna pertemuan pertama kita hanya saja berkenalan
kepada guru dan anak murid.
|
2.
|
Kedua
|
Selasa, 29 April 2015
|
Di pertemuan keduanya Rohman terlihat
sangat antusias terhadap stimulasi gerakan yang sudah di berikan, kami
berusaha memberikan stimulasi dan penjelasan apa itu kuda cara kuda berlari
dan seterusnya, ia pun mampu bergerak sesuai keinginanya. Mereka melakukan
gerakan bebas sesuka hati mereka meskipun belum merespon dengan baik.
|
3.
|
Ketiga
|
Jumat, 1 Mei 2015
|
Pada pertemuan ketiga kita mencoba
pendekatan dengan memberi hadiah untuk mereka yang menari dengan semangat.
Kami mencoba memberi mereka makanan yang anak-anak sukai seperti coklat dan
susu, hal ini dilakukan agar mereka lebih antusias dalam bergerak. Dan pada
pertemuan ini kami mencoba memperlihatkan sebuah video tarian kepada mereka,
hal ini dilakukan agar kami dapat melihat gerakan alami dari anak-anak
setelah melihat video. Dan di pertemuan ini milan terlihat aktif dan mencoba
menirukan masing-masing gaya bedasarkan video yang mereka lihat, awalnya Rohman
agak sedikit malu, tetapi kemudian menirukan dengan baik.
|
4.
|
Keempat
|
Senin, 4 Mei 2015
|
Pada hari keempat kita datang kembali
dengan membawa makanan berupa coklat lagi. Antusias milan masih sama seperti
pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan keempat ini sudah terlihat beberapa
perubahan aspek perkembangan yang terlihat pada diri Rohman. Dan pada hari
keempat ini kita mulai merangsang anak dengan lagu yang akan diputar. Rohman
dapat menstimulus lagu dengan baik namun dalam implementasi kegerakan Rohman
masih terlihat bingung sekali namun kita masih mewajarkan.
|
5.
|
Kelima
|
Jumat, 06 Mei 2015
|
Pada hari kelima kami mencoba membuat
gerakan berdasarkan apa yang mereka lakukan, awalnya Rohman bingung dan agak
sulit mengaturnya karena Rohman lebih suka bermain-main dan berlarian
kesana-kesini.
|
6.
|
Keenam
|
Jumat, 08 Mei 2015
|
Pada pertemuan keenam kami meneruskan
apa yang kami ajarkan agar mereka terbiasa, di hari keenam ini Rohman sudah bisa menerima gerakan yang
diajarkan. Kemudian ia sudah bisa menerima meski masih lebih banyak bermain.
|
7.
|
Ketujuh
|
senin, 11 Mei 2015
|
Pada pertemuan ketujuh kami
memberikan pola lantai pada tarian mereka yaitu berputar-putar. Respon yang
di berikan Rohman sangat baik sedikit demi sedikit ia mulai mau mengikuti
pola lantai .
|
8.
|
Kedelapan
|
Rabu, 13 Mei 2015
|
Mencoba tarian dengan property kuda
|
9.
|
Kesembilan
|
Kamis, 14 Mei 2015
|
Melakukan Simulasi tampil
seperti hari H
|
10.
|
Kesepuluh
|
Jumat, 22 Mei 2015
|
Melakukan Simulasi tampil
seperti hari H
|
·
DMATTEO
KHAIREL ADHA
No.
|
Pertemuan
|
Hari,Tanggal
|
Aspek-Aspek
Perkembangan pada Anak
|
1.
|
Pertama
|
Senin, 27 April 2015
|
Perkenalan pertama Rohman memiliki fisik dari segi anatomis dan
fisiologis seperti anak seusianya. Perkembangan intelektualnya belum terlihat
namun dari segi sosialnya sangat tinggi karna saat baru saja mengenal kita
sebagai orang baru anak ini mampu untuk bersosialisasi dengan kita walaupun
dalam tingkah laku mereka terlalu aktif. Kadangpun mereka mencari perhatian
dengan duduk di pangkuan kami. Dari segi bahasanya merupakan anak yang
terbilang bagus dalam berbahasa
karnanya sering berbicara dan masuk akal tidak hanya diam. Emosi dan
Perasaan yang terlihat sangat bahagia dan bersemangat untuk belajar menari
dan memiliki motivasi untuk segera bisa menari walaupun kita awal pertama
hanya perkenalan saja. namun kita belum melihat bagaimana bakat dan
kreativitas dalam menari karna pertemuan pertama kita hanya saja berkenalan
kepada guru dan anak murid.
|
2.
|
Kedua
|
Selasa, 29 April 2015
|
Di pertemuan keduanya Rohman terlihat
sangat antusias terhadap stimulasi gerakan yang sudah di berikan, kami
berusaha memberikan stimulasi dan penjelasan apa itu kuda cara kuda berlari
dan seterusnya, ia pun mampu bergerak sesuai keinginanya. Mereka melakukan
gerakan bebas sesuka hati mereka meskipun belum merespon dengan baik.
|
3.
|
Ketiga
|
Jumat, 1 Mei 2015
|
Pada pertemuan ketiga kita mencoba
pendekatan dengan memberi hadiah untuk mereka yang menari dengan semangat.
Kami mencoba memberi mereka makanan yang anak-anak sukai seperti coklat dan
susu, hal ini dilakukan agar mereka lebih antusias dalam bergerak. Dan pada
pertemuan ini kami mencoba memperlihatkan sebuah video tarian kepada mereka,
hal ini dilakukan agar kami dapat melihat gerakan alami dari anak-anak
setelah melihat video. Dan di pertemuan ini milan terlihat aktif dan mencoba
menirukan masing-masing gaya bedasarkan video yang mereka lihat, awalnya Theo
agak sedikit malu, tetapi kemudian menirukan dengan baik.
|
4.
|
Keempat
|
Senin, 4 Mei 2015
|
Pada hari keempat kita datang kembali
dengan membawa makanan berupa coklat lagi. Antusias milan masih sama seperti
pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan keempat ini sudah terlihat beberapa
perubahan aspek perkembangan yang terlihat pada diri Theo. Dan pada hari
keempat ini kita mulai merangsang anak dengan lagu yang akan diputar. Theo
dapat menstimulus lagu dengan baik namun dalam implementasi kegerakan Theo
masih terlihat bingung sekali namun kita masih mewajarkan.
|
5.
|
Kelima
|
Jumat, 06 Mei 2015
|
Pada hari kelima kami mencoba membuat
gerakan berdasarkan apa yang mereka lakukan, awalnya Theo bingung dan agak
sulit mengaturnya karena Theo lebih suka bermain-main dan berlarian kesana-kesini.
|
6.
|
Keenam
|
Jumat, 08 Mei 2015
|
Pada pertemuan keenam kami meneruskan
apa yang kami ajarkan agar mereka terbiasa, di hari keenam ini Theo sudah bisa menerima gerakan yang
diajarkan. Kemudian ia sudah bisa menerima meski masih lebih banyak bermain.
|
7.
|
Ketujuh
|
senin, 11 Mei 2015
|
Pada pertemuan ketujuh kami
memberikan pola lantai pada tarian mereka yaitu berputar-putar. Respon yang
di berikan Theo sangat baik sedikit demi sedikit ia mulai mau mengikuti pola
lantai .
|
8.
|
Kedelapan
|
Rabu, 13 Mei 2015
|
Mencoba tarian dengan property kuda
|
9.
|
Kesembilan
|
Kamis, 14 Mei 2015
|
Melakukan Simulasi tampil
seperti hari H
|
10.
|
Kesepuluh
|
Jumat, 22 Mei 2015
|
Melakukan Simulasi tampil
seperti hari H
|