Minggu, 24 Mei 2015

TARI PENDDIKAN ANAK USIA DINI

MAKALAH
TARI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
“TARI JARANAN”




DISUSUN OLEH:
1.     MONIKA                                             (2525140417)
2.     MIRA DWI CAHYA INDIANA          (2525148789)



PENDIDIKAN SENI TARI
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan kasih-Nya kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang bertemakan “Menganalisis data perkembangan dan proses mengajar tari pada anak usia dini”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Tari Pendidikan Anak Usia Dini.
            Proses penyusunan makalah ini melibatkan banyak pihak yang terkait. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan yang diberikan dengan tulus.
Semoga kebaikan mereka dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa. Kami berharap karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca pada khususnya dan masyarakat luas.













                                                                                                      Jakarta, 23 Mei 2015


                                                                                                                  Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar ..........................................................................................................................1
Daftar isi .......................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah ............................................................................................3
B. Rumusan masalah .......................................................................................................5
C. Tujuan  ………...................................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN
A.      TATA PENTAS TARI PAUD
1.      Tema ………………………………………………………..........................................6
2.      Judul …………………………………………………………………….......................6
3.      Sinopsis ……………………………………………………………………………....6
4.      Naskah Tari …………………………………………………………………………6
5.      Tata busana………………………………………………………………………….6
6.      Tata rias……………………………………………………………………………….7
7.      Propertis dan aksesoris………………………………………………………...7
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan ……..........................................................................................................9
B. Saran …….......................................................................................................................9
LAMPIRAN
A.      Biodata Anak………………………………………………………………………….11
B.      Aspek- aspek perkembangan anak…………………………………………..11







BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Seni untuk anak-anak berbeda dengan seni untuk orang dewasa karena karakter fisik maupun mentalnya berbeda. Hal ini sangat penting diperhatikan khusunya dalam melakukan pengajaran terhadap anak didik. Fungsi seni dalam pendidikan berbeda dengan fungsi seni dalam kerja profesiona. Seni untuk pendidikan difungsikan sebagai media untuk memenuhi fungsi perkembangan anak, baik fisik maupun mental. Sedang seni dalam kerja professional difungsikan untuk meningkatkan kemampuan bidang keahliannya secara professional.
Di Taman Kanak-kanak kompetensi keterampilan lebih difokuskan pada pengalaman eksplorasi untuk melatih kemampuan sensorik dan motorik, bukan menjadikan anak mahir atau ahli. Sedangkan kreativitas di sini meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang terlihat dari produk atau hasil karya dan proses dalam bersibuk diri secara kreatif (Semiawan, Munandar, 1990: 10).
Selama ini pembelajaran tari tradisional lebih diberikan melalui pola-pola baku sehingga siswa hanya meniru tarian dari guru saja tanpa sedikit pun siswa dapat mengeluarkan ide-ide kreatifitasnya atau tarian yang diberikan oleh guru tidak sesuai dengan usianya, sehingga hal tersebut membuat anak cenderung lebih pasif, lebih egois dan tidak kreatif,serta kurang percaya diri dalam berekspresi. Padahal tari adalah sebagai salah satu bentuk aktifitas yang dapat dilakukan anak untuk menyalurkan energinya dan itu membuat anak cenderung pasif dan lebih egois karena biasanya siswa yang cenderung pandai menari akan selalu berdiri didepan dan menjadi guide untuk teman-temannya. Persoalan yang terkait dengan belajar inilah yang menjadi penyebab sulitnya menuntaskan strategi belajar tari disekolah. Mata rantai pelestarian budaya tari disekolah pada umumnya anak-anak belajar tari tradisional, adapun tari-tarian tersebut adalah tari kijang, tari merak, bermacam-macam tari Bali, tari rakyat, bahkan sampai ibingan pencak silat. Pendidikan tarian tradisonal ini diajarkan karena memiliki patokan gerak dasar baku atau standar ukur tari sebagai salah satu unsur terpenting.
Selain itu tari juga digunakan sebagai media atau cara anak belajar mengenal sesuatu hal seperti tumbuhan, profesi, buah, kegiatan –kegiatan memanen, atau benda-benda lainnya. Sementara tari dalam pendidikan menekankan kreativitas dan kebebasan ekspresi (Kraus, 1969). Eksplorasi merupakan suatu persyaratan yang penting, hal ini dapat diwujudkan dengan adanya kumunikasi yang aman antara guru dan siswa. Kenyamanan psikologis siswa juga penting untuk menumbuhkan tindakan kreatif.
Pendidikan seni kreatif berperan mengembangkan kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan kreativitas (CQ), kecerdasan spiritual (SQ) dan multi-intelegensi (MI). Peran guru adalah menstimulus siswa agar dapat menuangkan serta mengembangkan ekspresi gerak yang kreatif baik secara individual maupun kelompok. Ide atau gagasan siswa biasanya orisinal, misalnya siswa dapat distimulus untuk memberikan contoh dan ide gerak tentang bagaimana kelompok binatang menghisap madu, atau seekor kupu-kupu hinggap di bunga, bagaimana gerak bebek berenang di kolam. Guru adalah sebagai fasilitator, maka biarkan siswa membivisualisasikan semua gerakan yang diinginkannya, selanjutnya guru dapat memilih gerakan mana yang penting dan mana yang tidak.
Mengembangkan imajinasi yang penuh ilham merupakan oksigennya kreativitas yang menghembuskan warna kehidupan, menambah elemen kegembiraan. Oleh karena itu ketika menari, siswa harus dalam keadaan gembira sehingga gerak tarian yang muncul akan terlihat luwes dan sesuai keinginan. Gladys Andrews Fleming (1976) berpendapat bahwa melalui bergerak dalam menari, sesuai dengan tingkat pemahaman siswa itu sendiri.
Imajinasi setiap siswa tentu tidak akan sama dengan siswa lain bapalagi dengan guru tarinya. Setiap penari bisa saja mengekspresikan gerakan yang ia lakukan seperti meniru gerak binatang, kodok meloncat, burung terbang, ikan berenang, atau ia merasa memainkan peran seorang peri dengan tongkat ajaibnya, menirukan gerakan pohon melambai, gerak di luar dugaan, muncul berdasarkan daya imajinasinya dan kita sebagai seorang guru harus mendorongnya agar lebih banyak lagi yang dapat memberikan kebebasan atas pengembangan ide dan kreativitas anak.


B.     Rumusan Masalah
1.      Aspek Perkembangan pada Anak Didik?
2.      Bagaimana respon anak terhadap suatu hal baru seperti gerakan?
3.      Seberapa cepat anak dalam menangkap setiap respon yang diberikan oleh pengajar?

C.      Tujuan
1.    Dapat menjadi bahan Pengetahuan kami sebagai pengajar dalam melihat aspek-aspek perkembangan pada anak didik usia dini.
2.    Melatih kemampuan sensorik dan motorik pada anak didik.
3.    Tari dijadikan media untuk memenuhi fungsi perkembangan anak, baik fisik maupun mental.



BAB II
PEMBAHASAN

1.     Tema 
Tarian ini bertema tentang kuda. Tema ini memiliki arti  bahwa tarian ini menceritakan tentang kehidupan seorang yang mengendarai kuda. Dalam tarian ini, gerakan binatang difokuskan seperti seseorang yang sedang mengendari kuda. Menggambarkan tentang bagaimana seseorang para pemilik kuda ini mengendarai kuda yang ditumpanginya dengan gerakan seperti loncat-loncat dan njot-jotan dan berlari-lari kecil.
2.     Judul 
JARANAN
3.     Sinopsis
menceritakan tentang 4 pria dan 1 anak perempuan yang memiliki kuda dan mengedarainya mengitari kota-kota yang disekelilingnya dengan rasa bahagia dan menyenangkan.
4.     Naskah Tari Naskah Tari
Ø  Adegan 1
5 orang anak memasuki arena pementasan dengan gerakan seperti berlari kecil dengan mengangkat kakinya silih bergantian dengan memegang kuda
No.
Nama Gerak
Gambar
Pola Lantai
1.
Berlari kecil

Ø  Adegan 2
Sampai arena pentas anak-anak melakukan gerakan mengangkat setengah kaki seperti halnya berjalan di tempat
No.
Nama Gerak
Gambar
Pola Lantai
2.
Mengangkat kaki bergantian

Ø  Adegan 3
Kemudian dilanjut dengan gerakan berputar atau melingkar-lingkar
No.
Nama Gerak
Gambar       
Pola Lantai
3.
Meloncat

Ø  Adegan 4
Menggerakan kaki ke kanan dan ke kiri sambil menggenggam dua buah wortel pada tangan kanan dan tangan kiri.
No.
Nama Gerak
Gambar
Pola Lantai
4.
berputar

Ø  Adegan 5
Adegan menaiki kuda masuk dari sudut kiri sambil meloncat dan menggerakan badan ke samping kanan dan kiri selayaknya sedang mengendarai kuda.
No.
Nama Gerak
Gambar
Pola Lantai
5.
Kumpul dan bubar jalan

5.     Tata Busana
Karena tari kuda lumping adalah tarian kreasi. Namun pada umumnya tata busana terkesan modern yang merupakan kombinasi warna hitam dan merah.
Busana yang dikenakan penari dalam pagelaran tari jaranan adalah layaknya seperti penari- penari kuda lumping yang biasanya
Contoh busana tarian garuda nusantara :
a) manset hitam lengan panjang
b) rompi berwarna merah
c) celana hitam berukuran 3/4
6.     Tata Rias
Ciri-ciri tata rias tari kreasi mengeksplorasikan paduan-paduan warna yang tidak terlalu kontras dan mencolok. Pada tari ini, dipakaikan alis tebal dan bini berbentuk belah ketupat dikening make up dipakai sedikit tidak terlalu tebal, sedangkan lipstick berwarna merah.
7.     Properti dan Aksesoris
Properti dan aksesoris yang digunakan oleh penari, pada umumnya :
a.       Kuda lumping .
b.      Ikat kepala
c.       Gelang tangan
d.      Kalung
e.       Jengger untu di telinga
8.     Iringan Musik
Musik yang digunakan untuk mengiri tari jaranan ini adalah gabungan dari bebrapa instrument dan lagu-lagu daerah seperti bunyi suara sepatu kuda (kuda berlari), suara kuda, lagu daerah yang berjudul kuda lumping, dan lagu jaranan.



BAB III
PENUTUP

A.     KESIMPULAN

Dalam pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini kami dapat melihat aspek-aspek perkembangan pada anak, baik dalam segi psikis maupun psikologis. Setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda dan setiap anak memiliki intelektual, bahasa, sikap , social , bakat , kreativitas, minat , sikap , emosi , perasan yang berbeda satu dengan yang lain terhadap lingkungan. Peran kami sebagai pendidik yang harus mampu menanganin setiap perbedaan individu satu dengan yang lainnya. Dalam penggarapan tari yang bertemakan binatang ini sesuai dengan Tema, Judul, Sinopsis, Naskah Tari kami sudah dapat melihat perkembang anak berdasarkan aspek-aspek perkembangan manusia khususnya pada anak usia dini.

B.     PESAN dan SARAN
Setelah mempelajari dan terjun langsung ke lapangan pesan kami sebagai calon pendidik kelak jadilah calon pendidik yang siap untuk mengajarkan penerus bangsa dengan memahami setiap karaktek anak didik, karna anak didik memiliki kecerdasan yang berbeda-beda jadilah pendidik yang memahami kecerdasan anak kemudian mampu menjadi sumber motivasi dan dorongan terhadap anak didik agar lebih maju kedepan. Saran kami terus lakukan kerja lapangan dengan mengamati obyek/murid secara langsung, karna dengan mengamati obyek/murid secara langsung dapat membuat kita lebih mengerti dan paham untuk mengatasi persoalan anak didik yang akan kita ajar kelak.








LAMPIRAN

A.     BIODATA ANAK
1.      Nama Lengkap                      : MUHAMMAD FAKHRI RAHMADANI
Nama Panggilan                    : Fakhri
Tempat,Tanggal Lahir          : Jakarta, 19 Oktober 2009
Agama                                    : Islam
Alamat                                      : GG. Kana RT. 008/015 No. 30 Kel. Pisangan Timur, kec. Pulo Gadung-Jakarta Timur
Berat Badan                           : 16 kg
Tinggi Badan                                     : 100 cm

2.      Nama Lengkap                      : MILAN GHIFARI RIDDO
Nama Panggilan                    : Milan
Tempat, Tanggal lahir          : Jakarta, 22 Februari 2010
Agama                                                : Islam
Alamat                                      : Jl. Pemuda IV RT. 11/ RW. 03 No. 4 Rawamangun- Jakarta Timur
Berat Badan                           : 17 kg
Tinggi Badan                         : -

3.      Nama lengkap                        :  ZAHRA AMELIA
Nama Panggilan                    : Zahra
Tempat, tanggal lahir            : Jakarta, 30 Desember 2010
Agama                                    : Islam
Alamat                                      : Jl. Rawamangun Selatan RT. 05/ RW. 015 Pisangan Timur- Jakarta Timur
Berat Badan                           : -
Tinggi Badan                         : -

4.      Nama Lengkap                      : ABD ROHMAN
Nama Panggilan                    : Rohman
Tempat, Tanggal lahir          : Bangkalan, 06 April 2010
Agama                                    : Islam
Alamat Rumah                       : GG. Kana RT. 009/ RW. 015
Berat Badan                           : 15 kg
Tinggi Badan                         : 103 cm

5.      Nama Lengkap                      : DMATTEO KHAIREL ADHA
Nama Panggilan                    : Teo
Tempat, Tanggal Lahir         : Jakarta, 29 November 2009
Agama                                                : Islam
Alamat Rumah                       : Jl. Gading Raya 1 RT. 009/ RW. 014 No. 02B
Berat Badan                           : 31 kg
Tinggi Badan                         : 115 cm

B.     ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN ANAK SELAMA PROSES PENGAJARAN.
·         MUHAMMAD FAKHRI RAHMADANI
No.
Pertemuan
Hari,Tanggal
Aspek-Aspek Perkembangan pada Anak
1.
Pertama
Senin, 27 April 2015
Perkenalan pertama Fakhri  memiliki fisik dari segi anatomis dan fisiologis seperti anak seusianya. Perkembangan intelektualnya belum terlihat namun dari segi sosialnya sangat tinggi karna saat baru saja mengenal kita sebagai orang baru anak ini mampu untuk bersosialisasi dengan kita walaupun dalam tingkah laku mereka terlalu aktif. Kadangpun mereka mencari perhatian. Dari segi bahasanya merupakan anak yang terbilang bagus dalam berbahasa  karnanya sering berbicara dan masuk akal tidak hanya diam. Emosi dan Perasaan yang terlihat sangat bahagia dan bersemangat untuk belajar menari dan memiliki motivasi untuk segera bisa menari walaupun kita awal pertama hanya perkenalan saja. namun kita belum melihat bagaimana bakat dan kreativitas dalam menari karna pertemuan pertama kita hanya saja berkenalan kepada guru dan anak murid.
2.
Kedua
Selasa, 29 April 2015
Di pertemuan keduanya fakhri terlihat sangat antusias terhadap stimulasi gerakan yang sudah di berikan, kami berusaha memberikan stimulasi dan penjelasan apa itu kuda cara kuda berlari dan seterusnya, ia pun mampu bergerak sesuai keinginanya. Mereka melakukan gerakan bebas sesuka hati mereka.
3.
Ketiga
Jumat, 1 Mei 2015
Pada pertemuan ketiga kita mencoba pendekatan dengan memberi hadiah untuk mereka yang menari dengan semangat. Kami mencoba memberi mereka makanan yang anak-anak sukai seperti coklat dan susu, hal ini dilakukan agar mereka lebih antusias dalam bergerak. Dan pada pertemuan ini kami mencoba memperlihatkan sebuah video tarian kepada mereka, hal ini dilakukan agar kami dapat melihat gerakan alami dari anak-anak setelah melihat video. Dan di pertemuan ini fakhri terlihat aktif dan mencoba menirukan masing-masing gaya bedasarkan video yang mereka lihat dengan cukup baik.
4.
Keempat
Senin, 4 Mei 2015
Pada hari keempat kita datang kembali dengan membawa makanan berupa coklat lagi. Antusias fakhri masih sama seperti pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan keempat ini sudah terlihat beberapa perubahan aspek perkembangan yang terlihat pada diri Fakhri. Dan pada hari keempat ini kita mulai merangsang anak dengan lagu yang akan diputar. Fakhri dapat menstimulus lagu dengan baik namun dalam implementasi kegerakan Fakhri masih terlihat bingung sekali namun kita masih mewajarkan.
5.
Kelima
Jumat, 06 Mei 2015
Pada hari kelima kami mencoba membuat gerakan berdasarkan apa yang mereka lakukan, awalnya fakhri bingung dan agak sulit mengaturnya karena fakhri lebih suka menari sendiri-sendiri.
6.
Keenam
Jumat, 08 Mei 2015
Pada pertemuan keenam kami meneruskan apa yang kami ajarkan agar mereka terbiasa, di hari keenam ini fakhri sudah bisa menerima gerakan yang diajarkan. Kemudian ia sudah bisa menerima meski masih lebih banyak bermain.
    7.
Ketujuh
senin, 11 Mei 2015
Pada pertemuan ketujuh kami memberikan pola lantai pada tarian mereka yaitu berputar-putar. Respon yang di berikan fakhri sangat baik sedikit demi sedikit ia mulai mau mengikuti pola lantai .
    8.
Kedelapan
Rabu, 13 Mei 2015
Mencoba tarian dengan property kuda
    9.
Kesembilan
Kamis, 14 Mei 2015
Melakukan Simulasi tampil seperti hari H
  10.
Kesepuluh
Jumat, 22 Mei 2015
Melakukan Simulasi tampil seperti hari H





·      MILAN GHIFARI RIDDO
No.
Pertemuan
Hari,Tanggal
Aspek-Aspek Perkembangan pada Anak
1.
Pertama
Senin, 27 April 2015
Perkenalan pertama Milan  memiliki fisik dari segi anatomis dan fisiologis seperti anak seusianya. Perkembangan intelektualnya belum terlihat namun dari segi sosialnya sangat tinggi karna saat baru saja mengenal kita sebagai orang baru anak ini mampu untuk bersosialisasi dengan kita walaupun dalam tingkah laku mereka terlalu aktif. Kadangpun mereka mencari perhatian. Dari segi bahasanya merupakan anak yang terbilang bagus dalam berbahasa  karnanya sering berbicara dan masuk akal tidak hanya diam. Emosi dan Perasaan yang terlihat sangat bahagia dan bersemangat untuk belajar menari dan memiliki motivasi untuk segera bisa menari walaupun kita awal pertama hanya perkenalan saja. namun kita belum melihat bagaimana bakat dan kreativitas dalam menari karna pertemuan pertama kita hanya saja berkenalan kepada guru dan anak murid.
2.
Kedua
Selasa, 29 April 2015
Di pertemuan keduanya Milan terlihat sangat antusias terhadap stimulasi gerakan yang sudah di berikan, kami berusaha memberikan stimulasi dan penjelasan apa itu kuda cara kuda berlari dan seterusnya, ia pun mampu bergerak sesuai keinginanya. Mereka melakukan gerakan bebas sesuka hati mereka.
3.
Ketiga
Jumat, 1 Mei 2015
Pada pertemuan ketiga kita mencoba pendekatan dengan memberi hadiah untuk mereka yang menari dengan semangat. Kami mencoba memberi mereka makanan yang anak-anak sukai seperti coklat dan susu, hal ini dilakukan agar mereka lebih antusias dalam bergerak. Dan pada pertemuan ini kami mencoba memperlihatkan sebuah video tarian kepada mereka, hal ini dilakukan agar kami dapat melihat gerakan alami dari anak-anak setelah melihat video. Dan di pertemuan ini milan terlihat aktif dan mencoba menirukan masing-masing gaya bedasarkan video yang mereka lihat, awalnya Milan agak sedikit malu, tetapi kemudian menirukan dengan baik.
4.
Keempat
Senin, 4 Mei 2015
Pada hari keempat kita datang kembali dengan membawa makanan berupa coklat lagi. Antusias milan masih sama seperti pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan keempat ini sudah terlihat beberapa perubahan aspek perkembangan yang terlihat pada diri Milan. Dan pada hari keempat ini kita mulai merangsang anak dengan lagu yang akan diputar. Milan dapat menstimulus lagu dengan baik namun dalam implementasi kegerakan Milan masih terlihat bingung sekali namun kita masih mewajarkan.
5.
Kelima
Jumat, 06 Mei 2015
Pada hari kelima kami mencoba membuat gerakan berdasarkan apa yang mereka lakukan, awalnya Milan bingung dan agak sulit mengaturnya karena Milan lebih suka bermain-main dn berlarian kesana-kesini.
6.
Keenam
Jumat, 08 Mei 2015
Pada pertemuan keenam kami meneruskan apa yang kami ajarkan agar mereka terbiasa, di hari keenam ini Milan sudah bisa menerima gerakan yang diajarkan. Kemudian ia sudah bisa menerima meski masih lebih banyak bermain.
    7.
Ketujuh
senin, 11 Mei 2015
Pada pertemuan ketujuh kami memberikan pola lantai pada tarian mereka yaitu berputar-putar. Respon yang di berikan Milan sangat baik sedikit demi sedikit ia mulai mau mengikuti pola lantai .
    8.
Kedelapan
Rabu, 13 Mei 2015
Mencoba tarian dengan property kuda
    9.
Kesembilan
Kamis, 14 Mei 2015
Melakukan Simulasi tampil seperti hari H
  10.
Kesepuluh
Jumat, 22 Mei 2015
Melakukan Simulasi tampil seperti hari H

·         ZAHRA AMELIA
No.
Pertemuan
Hari,Tanggal
Aspek-Aspek Perkembangan pada Anak
1.
Pertama
Senin, 27 April 2015
Perkenalan pertama Zahra  memiliki fisik dari segi anatomis dan fisiologis seperti anak seusianya. Perkembangan intelektualnya belum terlihat namun dari segi sosialnya sangat tinggi karna saat baru saja mengenal kita sebagai orang baru anak ini mampu untuk bersosialisasi dengan kita walaupun dalam tingkah laku mereka terlalu aktif. Kadangpun mereka mencari perhatian dengan duduk di pangkuan kami. Dari segi bahasanya merupakan anak yang terbilang bagus dalam berbahasa  karnanya sering berbicara dan masuk akal tidak hanya diam. Emosi dan Perasaan yang terlihat sangat bahagia dan bersemangat untuk belajar menari dan memiliki motivasi untuk segera bisa menari walaupun kita awal pertama hanya perkenalan saja. namun kita belum melihat bagaimana bakat dan kreativitas dalam menari karna pertemuan pertama kita hanya saja berkenalan kepada guru dan anak murid.
2.
Kedua
Selasa, 29 April 2015
Di pertemuan keduanya Zahra terlihat sangat antusias terhadap stimulasi gerakan yang sudah di berikan, kami berusaha memberikan stimulasi dan penjelasan apa itu kuda cara kuda berlari dan seterusnya, ia pun mampu bergerak sesuai keinginanya. Mereka melakukan gerakan bebas sesuka hati mereka.
3.
Ketiga
Jumat, 1 Mei 2015
Pada pertemuan ketiga kita mencoba pendekatan dengan memberi hadiah untuk mereka yang menari dengan semangat. Kami mencoba memberi mereka makanan yang anak-anak sukai seperti coklat dan susu, hal ini dilakukan agar mereka lebih antusias dalam bergerak. Dan pada pertemuan ini kami mencoba memperlihatkan sebuah video tarian kepada mereka, hal ini dilakukan agar kami dapat melihat gerakan alami dari anak-anak setelah melihat video. Dan di pertemuan ini milan terlihat aktif dan mencoba menirukan masing-masing gaya bedasarkan video yang mereka lihat, awalnya Zahra agak sedikit malu, tetapi kemudian menirukan dengan baik.
4.
Keempat
Senin, 4 Mei 2015
Pada hari keempat kita datang kembali dengan membawa makanan berupa coklat lagi. Antusias milan masih sama seperti pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan keempat ini sudah terlihat beberapa perubahan aspek perkembangan yang terlihat pada diri Zahra. Dan pada hari keempat ini kita mulai merangsang anak dengan lagu yang akan diputar. Milan dapat menstimulus lagu dengan baik namun dalam implementasi kegerakan Zahra masih terlihat bingung sekali namun kita masih mewajarkan.
5.
Kelima
Jumat, 06 Mei 2015
Pada hari kelima kami mencoba membuat gerakan berdasarkan apa yang mereka lakukan, awalnya Zahra bingung dan agak sulit mengaturnya karena Zahra lebih suka bermain-main dan berlarian kesana-kesini.
6.
Keenam
Jumat, 08 Mei 2015
Pada pertemuan keenam kami meneruskan apa yang kami ajarkan agar mereka terbiasa, di hari keenam ini  Zahra sudah bisa menerima gerakan yang diajarkan. Kemudian ia sudah bisa menerima meski masih lebih banyak bermain.
    7.
Ketujuh
senin, 11 Mei 2015
Pada pertemuan ketujuh kami memberikan pola lantai pada tarian mereka yaitu berputar-putar. Respon yang di berikan Zahra sangat baik sedikit demi sedikit ia mulai mau mengikuti pola lantai .
    8.
Kedelapan
Rabu, 13 Mei 2015
Mencoba tarian dengan property kuda
    9.
Kesembilan
Kamis, 14 Mei 2015
Melakukan Simulasi tampil seperti hari H
  10.
Kesepuluh
Jumat, 22 Mei 2015
Melakukan Simulasi tampil seperti hari H





·         ABD ROHMAN
No.
Pertemuan
Hari,Tanggal
Aspek-Aspek Perkembangan pada Anak
1.
Pertama
Senin, 27 April 2015
Perkenalan pertama Rohman  memiliki fisik dari segi anatomis dan fisiologis seperti anak seusianya. Perkembangan intelektualnya belum terlihat namun dari segi sosialnya sangat tinggi karna saat baru saja mengenal kita sebagai orang baru anak ini mampu untuk bersosialisasi dengan kita walaupun dalam tingkah laku mereka terlalu aktif. Kadangpun mereka mencari perhatian dengan duduk di pangkuan kami. Dari segi bahasanya merupakan anak yang terbilang bagus dalam berbahasa  karnanya sering berbicara dan masuk akal tidak hanya diam. Emosi dan Perasaan yang terlihat sangat bahagia dan bersemangat untuk belajar menari dan memiliki motivasi untuk segera bisa menari walaupun kita awal pertama hanya perkenalan saja. namun kita belum melihat bagaimana bakat dan kreativitas dalam menari karna pertemuan pertama kita hanya saja berkenalan kepada guru dan anak murid.
2.
Kedua
Selasa, 29 April 2015
Di pertemuan keduanya Rohman terlihat sangat antusias terhadap stimulasi gerakan yang sudah di berikan, kami berusaha memberikan stimulasi dan penjelasan apa itu kuda cara kuda berlari dan seterusnya, ia pun mampu bergerak sesuai keinginanya. Mereka melakukan gerakan bebas sesuka hati mereka meskipun belum merespon dengan baik.
3.
Ketiga
Jumat, 1 Mei 2015
Pada pertemuan ketiga kita mencoba pendekatan dengan memberi hadiah untuk mereka yang menari dengan semangat. Kami mencoba memberi mereka makanan yang anak-anak sukai seperti coklat dan susu, hal ini dilakukan agar mereka lebih antusias dalam bergerak. Dan pada pertemuan ini kami mencoba memperlihatkan sebuah video tarian kepada mereka, hal ini dilakukan agar kami dapat melihat gerakan alami dari anak-anak setelah melihat video. Dan di pertemuan ini milan terlihat aktif dan mencoba menirukan masing-masing gaya bedasarkan video yang mereka lihat, awalnya Rohman agak sedikit malu, tetapi kemudian menirukan dengan baik.
4.
Keempat
Senin, 4 Mei 2015
Pada hari keempat kita datang kembali dengan membawa makanan berupa coklat lagi. Antusias milan masih sama seperti pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan keempat ini sudah terlihat beberapa perubahan aspek perkembangan yang terlihat pada diri Rohman. Dan pada hari keempat ini kita mulai merangsang anak dengan lagu yang akan diputar. Rohman dapat menstimulus lagu dengan baik namun dalam implementasi kegerakan Rohman masih terlihat bingung sekali namun kita masih mewajarkan.
5.
Kelima
Jumat, 06 Mei 2015
Pada hari kelima kami mencoba membuat gerakan berdasarkan apa yang mereka lakukan, awalnya Rohman bingung dan agak sulit mengaturnya karena Rohman lebih suka bermain-main dan berlarian kesana-kesini.
6.
Keenam
Jumat, 08 Mei 2015
Pada pertemuan keenam kami meneruskan apa yang kami ajarkan agar mereka terbiasa, di hari keenam ini  Rohman sudah bisa menerima gerakan yang diajarkan. Kemudian ia sudah bisa menerima meski masih lebih banyak bermain.
    7.
Ketujuh
senin, 11 Mei 2015
Pada pertemuan ketujuh kami memberikan pola lantai pada tarian mereka yaitu berputar-putar. Respon yang di berikan Rohman sangat baik sedikit demi sedikit ia mulai mau mengikuti pola lantai .
    8.
Kedelapan
Rabu, 13 Mei 2015
Mencoba tarian dengan property kuda
    9.
Kesembilan
Kamis, 14 Mei 2015
Melakukan Simulasi tampil seperti hari H
  10.
Kesepuluh
Jumat, 22 Mei 2015
Melakukan Simulasi tampil seperti hari H

·         DMATTEO KHAIREL ADHA
No.
Pertemuan
Hari,Tanggal
Aspek-Aspek Perkembangan pada Anak
1.
Pertama
Senin, 27 April 2015
Perkenalan pertama Rohman  memiliki fisik dari segi anatomis dan fisiologis seperti anak seusianya. Perkembangan intelektualnya belum terlihat namun dari segi sosialnya sangat tinggi karna saat baru saja mengenal kita sebagai orang baru anak ini mampu untuk bersosialisasi dengan kita walaupun dalam tingkah laku mereka terlalu aktif. Kadangpun mereka mencari perhatian dengan duduk di pangkuan kami. Dari segi bahasanya merupakan anak yang terbilang bagus dalam berbahasa  karnanya sering berbicara dan masuk akal tidak hanya diam. Emosi dan Perasaan yang terlihat sangat bahagia dan bersemangat untuk belajar menari dan memiliki motivasi untuk segera bisa menari walaupun kita awal pertama hanya perkenalan saja. namun kita belum melihat bagaimana bakat dan kreativitas dalam menari karna pertemuan pertama kita hanya saja berkenalan kepada guru dan anak murid.
2.
Kedua
Selasa, 29 April 2015
Di pertemuan keduanya Rohman terlihat sangat antusias terhadap stimulasi gerakan yang sudah di berikan, kami berusaha memberikan stimulasi dan penjelasan apa itu kuda cara kuda berlari dan seterusnya, ia pun mampu bergerak sesuai keinginanya. Mereka melakukan gerakan bebas sesuka hati mereka meskipun belum merespon dengan baik.
3.
Ketiga
Jumat, 1 Mei 2015
Pada pertemuan ketiga kita mencoba pendekatan dengan memberi hadiah untuk mereka yang menari dengan semangat. Kami mencoba memberi mereka makanan yang anak-anak sukai seperti coklat dan susu, hal ini dilakukan agar mereka lebih antusias dalam bergerak. Dan pada pertemuan ini kami mencoba memperlihatkan sebuah video tarian kepada mereka, hal ini dilakukan agar kami dapat melihat gerakan alami dari anak-anak setelah melihat video. Dan di pertemuan ini milan terlihat aktif dan mencoba menirukan masing-masing gaya bedasarkan video yang mereka lihat, awalnya Theo agak sedikit malu, tetapi kemudian menirukan dengan baik.
4.
Keempat
Senin, 4 Mei 2015
Pada hari keempat kita datang kembali dengan membawa makanan berupa coklat lagi. Antusias milan masih sama seperti pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan keempat ini sudah terlihat beberapa perubahan aspek perkembangan yang terlihat pada diri Theo. Dan pada hari keempat ini kita mulai merangsang anak dengan lagu yang akan diputar. Theo dapat menstimulus lagu dengan baik namun dalam implementasi kegerakan Theo masih terlihat bingung sekali namun kita masih mewajarkan.
5.
Kelima
Jumat, 06 Mei 2015
Pada hari kelima kami mencoba membuat gerakan berdasarkan apa yang mereka lakukan, awalnya Theo bingung dan agak sulit mengaturnya karena Theo lebih suka bermain-main dan berlarian kesana-kesini.
6.
Keenam
Jumat, 08 Mei 2015
Pada pertemuan keenam kami meneruskan apa yang kami ajarkan agar mereka terbiasa, di hari keenam ini  Theo sudah bisa menerima gerakan yang diajarkan. Kemudian ia sudah bisa menerima meski masih lebih banyak bermain.
    7.
Ketujuh
senin, 11 Mei 2015
Pada pertemuan ketujuh kami memberikan pola lantai pada tarian mereka yaitu berputar-putar. Respon yang di berikan Theo sangat baik sedikit demi sedikit ia mulai mau mengikuti pola lantai .
    8.
Kedelapan
Rabu, 13 Mei 2015
Mencoba tarian dengan property kuda
    9.
Kesembilan
Kamis, 14 Mei 2015
Melakukan Simulasi tampil seperti hari H
  10.
Kesepuluh
Jumat, 22 Mei 2015
Melakukan Simulasi tampil seperti hari H